KU DENGAR KAU AKAN PERGI

 

Mendadak kesedihan memenuhi seluruh rongga dadaku

Gelisahku seperti api dalam sekam, membakar perlahan

Aku kangen.

Di kebon belakang, aku sering menangis sendiri

Mencium bau rumput basah, mendengar angin di ranting pohon

Ku dengar kau memutuskan pergi jauh,

Di depan serumpun bambu, aku menangis sejadi-jadinya,

Mengingat sajakku untukmu di samping lentera

Mengingat sayu mata kita menatap bendera.

Aku pasti akan selalu kangen,

Sendirian, sedih, dan mati dalam ketidakberdayaan.

Aku berdosa pada kau, pada negeri ini.

Leave a comment